Thursday, September 17, 2015

“IBU, AKU TIDAK MAU JADI PAHLAWAN, AKU MAU JADI ORANG YANG BERTEPUK TANGAN DI TEPI JALAN.”
(Sangat Menginspirasi, Sempatkan baca dan share)
Di kelasnya ada 50 orang murid, setiap kenaikan kelas, anak perempuanku selalu mendapat ranking ke-23. Lambat laun ia dijuluki dengan panggilan nomor ini. Sebagai orangtua, kami merasa panggilan ini kurang enak didengar, namun anehnya anak kami tidak merasa keberatan dengan panggilan ini.
Pada sebuah acara keluarga besar, kami berkumpul bersama di sebuah restoran. Topik pembicaraan semua orang adalah tentang jagoan mereka masing-masing. Anak-anak ditanya apa cita-cita mereka kalau sudah besar? Ada yang menjawab jadi dokter, pilot, arsitek bahkan presiden. Semua orangpun bertepuk tangan.
Anak perempuan kami terlihat sangat sibuk membantu anak kecil lainnya makan. Semua orang mendadak teringat kalau hanya dia yang belum mengutarakan cita-citanya. Didesak orang banyak, akhirnya dia menjawab:..... "Saat aku dewasa, cita-citaku yang pertama adalah menjadi seorang guru TK, memandu anak-anak menyanyi, menari lalu bermain-main".
Demi menunjukkan kesopanan, semua orang tetap memberikan pujian, kemudian menanyakan apa cita-citanya yang kedua. Diapun menjawab: “Saya ingin menjadi seorang ibu, mengenakan kain celemek bergambar Doraemon dan memasak di dapur, kemudian membacakan cerita untuk anak-anakku dan membawa mereka ke teras rumah untuk melihat bintang”. Semua sanak keluarga saling pandang tanpa tahu harus berkata apa. Raut muka suamiku menjadi canggung sekali.
Sepulangnya kami kembali ke rumah, suamiku mengeluhkan ke padaku, apakah aku akan membiarkan anak perempuan kami kelak hanya menjadi seorang guru TK?
Anak kami sangat penurut, dia tidak lagi membaca komik, tidak lagi membuat origami, tidak lagi banyak bermain. Bagai seekor burung kecil yang kelelahan, dia ikut les belajar sambung menyambung, buku pelajaran dan buku latihan dikerjakan terus tanpa henti. Sampai akhirnya tubuh kecilnya tidak bisa bertahan lagi terserang flu berat dan radang paru-paru. Akan tetapi hasil ujian semesternya membuat kami tidak tahu mau tertawa atau menangis, tetap saja rangking 23.
Kami memang sangat sayang pada anak kami ini, namun kami sungguh tidak memahami akan nilai sekolahnya.
Pada suatu minggu, teman-teman sekantor mengajak pergi rekreasi bersama. Semua orang membawa serta keluarga mereka. Sepanjang perjalanan penuh dengan tawa, ada anak yang bernyanyi, ada juga yang memperagakan kebolehannya. Anak kami tidak punya keahlian khusus, hanya terus bertepuk tangan dengan sangat gembira.
Dia sering kali lari ke belakang untuk mengawasi bahan makanan. Merapikan kembali kotak makanan yang terlihat sedikit miring, mengetatkan tutup botol yang longgar atau mengelap wadah sayuran yang meluap ke luar. Dia sibuk sekali bagaikan seorang pengurus rumah tangga cilik.
Ketika makan, ada satu kejadian tak terduga. Dua orang anak lelaki teman kami, satunya si jenius matematika, satunya lagi ahli bahasa Inggris berebut sebuah kue. Tiada seorang pun yang mau melepaskannya, juga tidak mau saling membaginya. Para orang tua membujuk mereka, namun tak berhasil. Terakhir anak kamilah yang berhasil melerainya dengan merayu mereka untuk berdamai.
Ketika pulang, jalanan macet. Anak-anak mulai terlihat gelisah. Anakku membuat guyonan dan terus membuat orang-orang semobil tertawa tanpa henti. Tangannya juga tidak pernah berhenti, dia mengguntingkan berbagai bentuk binatang kecil dari kotak bekas tempat makanan. Sampai ketika turun dari mobil bus, setiap orang mendapatkan guntingan kertas hewan shio-nya masing-masing. Mereka terlihat begitu gembira.
Selepas ujian semester, aku menerima telpon dari wali kelas anakku. Pertama-tama mendapatkan kabar kalau rangking sekolah anakku tetap 23. Namun dia mengatakan ada satu hal aneh yang terjadi. Hal yang pertama kali ditemukannya selama lebih dari 30 tahun mengajar. Dalam ujian bahasa ada sebuah soal tambahan, yaitu SIAPA TEMAN SEKELAS YANG PALING KAMU KAGUMI & APA ALASANNYA.
Semua teman sekelasnya menuliskan nama : ANAKKU!
Mereka bilang karena anakku sangat senang membantu orang, selalu memberi semangat, selalu menghibur, selalu enak diajak berteman, dan banyak lagi.
Si wali kelas memberi pujian: “Anak ibu ini kalau bertingkah laku terhadap orang, benar-benar nomor satu”.
Saya bercanda pada anakku, “Suatu saat kamu akan jadi pahlawan”. Anakku yang sedang merajut selendang leher tiba2 menjawab “Bu guru pernah mengatakan sebuah pepatah, ketika pahlawan lewat, harus ada orang yang bertepuk tangan di tepi jalan.”
“IBU, …..AKU TIDAK MAU JADI PAHLAWAN, …. AKU MAU JADI ORANG YANG BERTEPUK TANGAN DI TEPI JALAN.”
Aku terkejut mendengarnya. Dalam hatiku pun terasa hangat seketika. Seketika hatiku tergugah oleh anak perempuanku. Di dunia ini banyak orang yang bercita-cita ingin menjadi seorang pahlawan. Namun Anakku memilih untuk menjadi orang yang tidak terlihat. Seperti akar sebuah tanaman, tidak terlihat, tapi ialah yang mengokohkan.
Jika ia bisa sehat, jika ia bisa hidup dengan bahagia, jika tidak ada rasa bersalah dalam hatinya, MENGAPA ANAK2 KITA TIDAK BOLEH MENJADI SEORANG BIASA YANG BERHATI BAIK & JUJUR?
Kiriman dari Sahabat Deni Setia
By : aryginanjar.com

Wednesday, February 27, 2013

4 skenario


4 Skenario

Skenario 1

Andaikan kita sedang naik di dalam sebuah kereta ekonomi.
Karena tidak mendapatkan tempat duduk, kita berdiri di dalam gerbong
tersebut.
Suasana cukup ramai meskipun masih ada tempat bagi kita untuk
menggoyang-goyangka n kaki.
Kita tidak menyadari handphone kita terjatuh.

Ada orang yang melihatnya, memungutnya dan langsung mengembalikannya
kepada kita.
"Pak, handphone bapak barusan jatuh nih,"
kata orang tersebut seraya memberikan handphone milik kita.

Apa yang akan kita lakukan kepada orang tersebut?
Mungkin kita akan mengucapkan terima kasih dan berlalu begitu saja.


Skenario 2
Sekarang kita beralih kepada skenario kedua.
Handphone kita terjatuh dan ada orang yang melihatnya dan memungutnya.
Orang itu tahu handphone itu milik kita tetapi tidak langsung
memberikannya kepada kita.
Hingga tiba saatnya kita akan turun dari kereta, kita baru menyadari
handphone kita hilang.

Sesaat sebelum kita turun dari kereta, orang itu ngembalikan handphone
kita sambil berkata,
"Pak, handphone bapak barusan jatuh nih."
Apa yang akan kita lakukan kepada orang tersebut?

Mungkin kita akan mengucapkan terima kasih juga kepada orang tersebut.
Rasa terima kasih yang kita berikan akan lebih besar daripada rasa
terima kasih yang kita berikan pada orang di skenario pertama (orang
yang langsung memberikan handphone itu kepada kita).
Setelah itu mungkin kita akan langsung turun dari kereta.

Skenario 3
Marilah kita beralih kepada skenario ketiga.

Pada skenario ini, kita tidak sadar handphone kita terjatuh, hingga kita
menyadari handphone kita tidak ada di kantong kita saat kita sudah turun
dari kereta.
Kita pun panik dan segera menelepon ke nomor handphone kita, berharap
ada orang baik yang menemukan handphone kita dan bersedia
mengembalikannya kepada kita.

Orang yang sejak tadi menemukan handphone kita (namun tidak
memberikannya kepada kita) menjawab telepon kita.
"Halo, selamat siang, Pak.
Saya pemilik handphone yang ada pada bapak sekarang," kita mencoba
bicara kepada orang yang sangat kita harapkan berbaik hati mengembalikan
handphone itu kembali kepada kita.
Orang yang menemukan handphone kita berkata,
"Oh, ini handphone bapak ya.
Oke deh, nanti saya akan turun di stasiun berikut.
Biar bapak ambil di sana nanti ya."

Dengan sedikit rasa lega dan penuh harapan, kita pun pergi ke stasiun
berikut dan menemui "orang baik" tersebut.
Orang itu pun memberikan handphone kita yang telah hilang.
Apa yang akan kita lakukan pada orang tersebut?

Satu hal yang pasti, kita akan mengucapkan terima kasih, dan seperti nya
akan lebih besar daripada rasa terima kasih kita pada skenario kedua
bukan?
Bukan tidak mungkin kali ini kita akan memberikan hadiah kecil kepada
orang yang menemukan handphone kita tersebut.


Skenario 4
Terakhir, mari kita perhatikan skenario keempat.

Pada skenario ini, kita tidak sadar handphone kita terjatuh, kita turun
dari kereta dan menyadari bahwa handphone kita telah hilang, kita
mencoba menelepon tetapi tidak ada yang mengangkat.
Sampai akhirnya kita tiba di rumah.

Malam harinya, kita mencoba mengirimkan SMS :
"Bapak / Ibu yang budiman.
Saya adalah pemilik handphone yang ada pada bapak / ibu sekarang.
Saya sangat mengharapkan kebaikan hati bapak / ibu untuk dapat
mengembalikan handphone itu kepada saya.
Saya akan memberikan imbalan sepantasnya. "
SMS pun dikirim dan tidak ada balasan.
Kita sudah putus asa.

Kita kembali mengingat betapa banyaknya data penting yang ada di dalam
handphone kita.
Ada begitu banyak nomor telepon teman kita yang ikut hilang bersamanya.
Hingga akhirnya beberapa hari kemudian, orang yang menemukan handphone
kita menjawab SMS kita, dan mengajak ketemuan untuk mengembalikan
handphone tersebut.

Bagaimana kira-kira perasaan kita?
Tentunya kita akan sangat senang dan segera pergi ke tempat yang
diberikan oleh orang itu.
Kita pun sampai di sana dan orang itu mengembalikan handphone kita.
Apa yang akan kita berikan kepada orang tersebut?

Kita pasti akan mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepadanya, dan
mungkin kita akan memberikannya hadiah (yang kemungkinan besar lebih
berharga dibandingkan hadiah yang mungkin kita berikan di skenario
ketiga).



Moral of the story

Apa yang kita dapatkan dari empat skenario cerita di atas?

Pada keempat skenario tersebut, kita sama-sama kehilangan handphone, dan
ada orang yang menemukannya.


Orang pertama menemukannya dan langsung mengembalikannya kepada kita.
Kita berikan dia ucapan terima kasih.

Orang kedua menemukannya dan memberikan kepada kita sesaat sebelum kita
turun dari kereta.
Kita berikan dia ucapan terima kasih yang lebih besar.

Orang ketiga menemukannya dan memberikan kepada kita setelah kita turun
dari kereta.
Kita berikan dia ucapan terima kasih ditambah dengan sedikit hadiah.

Orang keempat menemukannya, menyimpannya selama beberapa hari, setelah
itu baru mengembalikannya kepada kita.
Kita berikan dia ucapan terima kasih ditambah hadiah yang lebih besar.

Ada sebuah hal yang aneh di sini.
Cobalah pikirkan, di antara keempat orang di atas, siapakah yang paling
baik?
Tentunya orang yang menemukannya dan langsung memberikannya kepada kita,
bukan?
Dia adalah orang pada skenario pertama.

Namun ironisnya, dialah yang mendapatkan reward paling sedikit di antara
empat orang di atas.



Manakah orang yang paling tidak baik?
Tentunya orang pada skenario keempat, karena dia telah membuat kita
menunggu beberapa hari dan mungkin saja memanfaatkan handphone kita
tersebut selama itu.

Namun, ternyata dia adalah orang yang akan kita berikan reward paling
besar.



Apa yang sebenarnya terjadi di sini?
Kita memberikan reward kepada keempat orang tersebut secara tulus,
tetapi orang yang seharusnya lebih baik dan lebih pantas mendapatkan
banyak, kita berikan lebih sedikit.

OK, kenapa bisa begitu?


Ini karena rasa kehilangan yang kita alami semakin bertambah di setiap
skenario.

Pada skenario pertama, kita belum berasa kehilangan karena kita belum
sadar handphone kita jatuh, dan kita telah mendapatkannya kembali.

Pada skenario kedua, kita juga sudah mulai merasakan kehilangan karena saat
itu kita baru sadar, dan kita sudah membayangkan rasa kehilangan yang
mungkin akan kita alami seandainya saat itu kita sudah turun dari
kereta.

Pada skenario ketiga, kita sempat merasakan kehilangan, namun tidak lama
kita mendapatkan kelegaan dan harapan kita akan mendapatkan handphone
kita kembali.

Pada skenario keempat, kita sangat merasakan kehilangan itu.

Kita mungkin berpikir untuk memberikan sesuatu yang besar kepada orang
yang menemukan handphone kita, asalkan handphone itu bisa kembali kepada
kita.

Rasa kehilangan yang bertambah menyebabkan kita semakin menghargai
handphone yang kita miliki.


Kesimpulan

Saat ini, adakah sesuatu yang kurang kita syukuri?

Apakah itu berupa rumah, handphone, teman-teman, kesempatan berkuliah,
kesempatan bekerja, atau suatu hal lain.

Namun, apakah yang akan terjadi apabila segalanya hilang dari genggaman
kita.
Kita pasti akan merasakan kehilangan yang luar biasa.

Saat itulah, kita baru dapat  mensyukuri segala sesuatu yang telah
hilang tersebut.

Namun, apakah kita perlu merasakan kehilangan itu agar kita dapat
bersyukur?

Sebaiknya tidak.

Syukurilah segala yang kita miliki, termasuk hidup kita, selagi itu
masih ada.
Jangan sampai kita menyesali karena tidak bersyukur ketika itu telah
lenyap dari diri kita.

Jangan pernah mengeluh dengan segala hal yang belum diperoleh.
Bahagialah dengan segala hal yang telah diperoleh.

Sesungguhnya, hidup ini berisikan banyak kebahagiaan.
Bila kita mampu memandang dari sudut yang benar.

tips bebas depresi


Pernah merasa depresi menghadapi pekerjaan kantor tidak ada habisnya?Atau, putus asa di tengah deraan masalah yang mengganggu bisnis / kehidupan anda ???

Sebenarnya, sangatlah mudah untuk menghindari depresi dan lebih menikmati hidup.

1. Langkah pertama  Ini adalah langkah yang paling penting à berada pada saat ini (In The Moment).Mulai fokus pada hal kecil yang biasa anda lakukan dan nikmati prosesnya.Seperti saat anda membuat kopi di pagi hari kemudian NIKMATI saat anda meminum kopi.Cobalah untuk tidak berpikir tentang hal yang lain.

2. Langkah Kedua  Kosongkan pikiran dari segala kekhawatiran.Mungkin hal ini berat dilakukan terutama bila anda mempunyai tanggungan atau keluarga.Tapi ini sangat penting paling tidak untuk sementara,dan yakinlah bahwa 80% dari kekhawatiran tidak akan pernah terjadi,dan masalah apapun PASTI akan ada solusinya.

3. Langkah Ketiga  Lakukan apa yang anda senang lakukan pada masa kecil sebagai refreshing,seperti main bola, naik sepeda, berlarian pada saat hujan, dll.

4. Langkah Keempat  Lihatlah ke ke langit dan nikmati hari yang cerah ataupun hari hujan.Bagaimanapun juga tiap hari adalah karunia Tuhan yang penuh dengan berkah.Tarik nafas panjang dan biarkan pikiran anda lepas.

TIPS:
Jangan pernah membandingkan diri dengan orang lain.Tidak ada seorangpun didunia ini yang seperti anda. 

Anda menarik,

hebat dan 

luar biasa

Kunci sukses dari semua langkah diatas adalah :

TETAPLAH DEKAT DENGAN TUHAN

arti sebuah komitmen


Komitmen adalah sesuatu yang membuat seorang suami menerima istrinya dengan
segala kekurangan dan kelemahannya tanpa menghakimi. Bersyukur ketika
istrinya tampil menawan, dan sama bersyukurnya ketika sang istri mengenakan
daster dengan wajah berminyak tanpa make-up. Bersyukur ketika bentuk tubuh
sang istri berubah setelah melahirkan, dan tetap mengecupnya sayang sambil
bilang, "Kamu cantik."

Komitmen adalah sesuatu yang membuat seorang suami tidak membongkar
kelemahan istrinya pada orang lain. Sebaliknya, menutupi rapat-rapat setiap
kekurangan itu dan dengan bangga bertutur bahwa sang istri adalah anugerah
terindah yang pernah hadir dalam hidupnya.

Komitmen adalah sesuatu yang membuat seorang istri menunggui suaminya pulang
hingga larut malam, membuatkan teh hangat dan makanan panas, dan tetap
terbangun untuk menemani sang suami bersantap serta mendengarkan
cerita-ceritanya yang membosankan di kantor.

Komitmen adalah sesuatu yang membuat seorang istri bertahan ketika suaminya
jatuh sakit, dan dengan sukacita merawatnya setiap hari. Menghiburnya,
menemaninya, menyuapinya, memandikannya, membersihkan kotorannya.

Komitmen adalah sesuatu yang membuat seorang istri terus mendampingi
suaminya tanpa mengeluh atau mengomel. Sebaliknya, dengan setia tetap
mendukung dan menyemangati meski sang suami pulang ke rumah dengan tangan
kosong, tanpa sepeser uang pun.

Komitmen adalah sesuatu yang membuat sepasang suami istri memutuskan untuk
terus mengikatkan diri dalam pernikahan, dengan tulus dan sukacita, meskipun
salah satu dari mereka tidak bisa memberikan anak.

Komitmen adalah sesuatu yang membuat putra pelaku kriminal berkata kepada
Ayahnya, "Saya percaya pada Papa.. Papa tetap yang terbaik."

Komitmen adalah sesuatu yang membuat seseorang yang bergelar S3 dengan
jabatan direktur perusahaan multinasional pulang ke rumah orangtuanya,
mencium mereka dengan hormat, serta memanggil mereka 'Ayah' dan 'Ibu'.

Komitmen adalah sesuatu yang membuat seorang Ayah menerima kembali anaknya
yang telah menyakiti dan meninggalkannya begitu rupa dengan tangan terbuka,
memeluknya dan melupakan semua kesalahan yang pernah dilakukan si anak
terhadapnya.

Komitmen adalah sesuatu yang membuat seorang Ibu mengelus sayang anak yang
pernah mencacinya, dan tetap mencintainya tanpa syarat.

Komitmen adalah sesuatu yang membuat seseorang mengulurkan tangan kepada
sahabatnya yang terjerembab, menariknya berdiri dan membantunya berjalan
tanpa mengatakan, "Tuh, apa kubilang! Makanya."

Komitmen adalah sesuatu yang membuat seorang pekerja menyelesaikan tanggung
jawabnya dengan baik, sekalipun tugas itu amat berat dan upah yang diperoleh
tidak sepadan.

Komitmen adalah sesuatu yang membuat seseorang membulatkan hati dan tekad
demi mencapai sebuah tujuan, sekalipun ia belum dapat mengetahui hasil akhir
dari tujuan tersebut. Berjerih payah dan berkorban demi menyelesaikan
tujuannya, sekalipun semua orang meninggalkannya.

Komitmen adalah sesuatu yg membuat seseorang rela meninggalkan segala
sesuatu yg berharga demi memenuhi panggilan hidupnya, walau harga yg hrs
dibayar tidak sedikit dan medan yg ditempuh tidak ringan.

Komitmen adalah sesuatu yang membuat seseorang memikul resiko dan
konsekuensi dari keputusannya tanpa mengeluh, dan menjalaninya dengan penuh
rasa syukur sebagai bagian dari kehidupan yang terus berproses.

Komitmen adalah sesuatu yang membuat seseorang berani setia dan percaya,
meski harapannya tidak kunjung terpenuhi dan tidak ada yang dapat dijadikan
jaminan olehnya.

Komitmen adalah sesuatu yang melampaui segala bentuk perbedaan, perselisihan
dan pertengkaran. Ia tidak dapat dihancurkan oleh kekurangan, kelemahan
maupun keterbatasan lahiriah. karena ketika kita berani mengikatkan diri
dalam sebuah komitmen, kita telah 'mati' terhadap kepentingan diri sendiri..

Izinkan saya menyimpulkan tulisan ini dengan kalimat seorang perempuan bijak
yang saya temukan beberapa waktu lalu: "In the final analysis, commitment
means: 'Here I am. You can count on me. I won't fail you.'" 

pelajaran dari Po si kungfu panda


KUNG FU PANDA


Po , si Panda jantan, yang sehari-hari bekerja di toko mie ayahnya, memiliki impian untuk menjadi seorang pendekar
Kung Fu. Tak disangka, dalam pemilihan Pendekar Naga, Po dinobatkan sebagai Pendekar Naga yangdinanti- nantikan kehadirannya untuk melindungi desa dari balas dendam Tai Lung.


Saat menonton film animasi ini, kita seperti diingatkan tentang beberapa hal:
1. The secret to be special is you have to believe you're special.Po hampir putus asa karena tidak mampu memecahkan rahasia Kitab Naga, yang hanya berupa lembaran kosong. Wejangan dari ayahnya-lah yang akhirnya membuatnya kembali bersemangat dan memandang positif dirinya sendiri. Kalau kita berpikir diri kita adalah spesial, unik, berharga kita pun akan punya daya dorong untuk melakukan hal-hal yang spesial.
Kita akan bisa, kalau kita berpikir kita bisa.
Seperti kata Master Oogway, You just need to believe

2. Teruslah kejar impianmu
Po , panda gemuk yang untuk bergerak saja susah akhirnya bisa menguasai ilmu Kung Fu. Berapa banyak dari kita yang akhirnya menyerah, gagal mencapai impian karena terhalang oleh pikiran negatif diri kita sendiri? Seperti kata Master Oogway, 
kemarin adalah sejarah, esok adalah misteri, saat ini adalah anugerah, makanya disebut Present hadiah. Jangan biarkan diri kita dihalangi oleh kegagalan masa lalu dan ketakutan masa depan. Ayo berjuanglah di masa sekarang yang telah dianugerahkan Tuhan padamu.

3. Kamu tidak akan bisa mengembangkan orang lain, sebelum kamu percaya dengan kemampuan orang itu, dan kemampuan dirimu sendiri.

Master ShiFu ogah-ogahan melatih Po. Ia memandang Po tidak berbakat. Kalaupun Po bisa, mana mungkin ia melatih Po dalam waktu sekejap. Kondisi ini berbalik seratus delapan puluh derajat, setelah ShiFu diyakinkan Master Oogway -gurunya- bahwa Po sungguh-sungguh adalah Pendekar Naga dan Shi Fu satu-satunya orang yang mampu melatihnya. 
Sebagai guru atau orang tua, hal yang paling harus dihindari adalah memberi label bahwa anak ini tidak punya peluang untuk berubah.  Sangatlah mudah bagi kita untuk menganggap orang lain tidak punya masa depan. Kesulitan juga acap kali membuat kita kehilangan percaya diri, bahwa kita masih mampu untuk membimbing mereka.
4.Tiap individu belajar dengan cara dan motivasinya sendiri.

Shi Fu akhirnya menemukan bahwa Po baru termotivasi dan bisa mengeluarkan semua kemampuannya, bila terkait dengan makanan. Po tidak bisa menjalani latihan seperti 5 murid jagoannya yang lain.
Demikian juga dengan setiap anak. Kita ingat ada 3 gaya belajar yang kombinasi ketiganya membuat setiap orang punya gaya belajar yang unik. Hal yang menjadi motivasi tiap orang juga berbeda-beda.Ketika kita memaksakan keseragaman proses belajar, dipastikan akan ada anak-anak yang dirugikan.

5. Kebanggaan berlebihan atas anak/murid/diri sendiri bisa membutakan mata kita tentang kondisi sebenarnya, bahkan bisa membawa mereka ke arah yang salah.


Master ShiFu sangat menyayangi Tai Lung, seekor macan tutul, murid pertamanya, yang ia asuh sejak bayi. Ia membentuk Tai Lung sedemikian rupa agar sesuai dengan harapannya. Memberikan impian bahwa Tai Lung
akan menjadi Pendekar Naga yang mewarisi ilmu tertinggi. Sayangnya Shi Fu tidak melihat sisi jahat dari Tai Lung dan harus membayar mahal, bahkan nyaris kehilangan nyawanya.

Seringkali kita memiliki image yang keliru tentang diri sendiri/anak/ murid kita. Parahnya, ada pula yang dengan sengaja
mempertebal tembok kebohongan ini dengan hanya mau mendengar informasi dan konfirmasi dari orang-orang tertentu. Baru-baru ini saya bertemu seorang ibu yang selama 14 tahun masih sibuk membohongi diri bahwa anaknya tidak autis. Ia lebih senang berkonsultasi dengan orang yang tidak ahli di bidang autistik. Mendeskreditkan pandangan
ahli-ahli di bidang autistik. Dengan sengaja memilih terapis yang tidak kompeten, agar bisa disetir sesuai keinginannya. Akibatnya proses terapi 11 tahun tidak membuahkan hasil yang signifikan.
Ketika kita punya image yang keliru, kita akan melangkah ke arah yang keliru.


6. Hidup memang penuh kepahitan, tapi jangan biarkan kepahitan tinggal dalam hatimu.

Setelah dikhianati oleh Tai Lung, Shi Fu tidak pernah lagi menunjukkan kebanggaan dan kasih sayang pada murid-muridnya. 
Sisi terburuk dari kepahitan adalah kita tidak bisa merasakan kasih sayang dan tidak bisa berbagi kasih sayang.


7. Keluarga sangatlah penting.
 
Di saat merasa terpuruk, Po disambut hangat oleh sang ayah. Berkat ayahnya pula Po dapat memecahkan rahasia Kitab Naga dan menjadi Pendekar nomor satu. 
Sudahkah kita memberi dukungan pada anggota keluarga kita?



kiat bersuara aman di internet


Ardhi Suryadhi : detikInet

detikcom - Jakarta, Internet terkenal dengan kebebasan berekspresinya. Meski demikian, bukan berarti internet tak punya aturan. Jika salah melangkah, netter pun bisa saja dijebloskan ke penjara.

Seperti yang dialami Prita Mulyasari, yang lantaran berkeluh kesah malah diseret ke meja hijau oleh Rumah Sakit Omni Internasional.

Nah, untuk itu kita harus pintar-pintar menyiasati agar tak terjerat Undang-undang Informasi dan Elektronik (UU ITE) seperti halnya Prita.

Berikut beberapa tips singkat yang diramu detikINET dari blogger kawakan Blontank Poer saat acara diskusi bertajuk 'Media Baru Sebagai Kebebasan Berekspresi' di Base Camp ICT Watch, Jakarta, Kamis (19/11/2009:

1. Think Before Posting. Ini merupakan slogan yang juga dipakai ICT Watch dalam berkampanye. Kalimat sederhana, namun mempunyai efek yang luar biasa. 

Ketika seorang konsumen ingin meluapkan surat protes, usahakan jangan dibuat saat sedang 'panas'. Sebab emosi yang tak terkendali malah bisa menyerang kita kembali. 

Intinya, setelah menulis coba dibaca lagi, jangan langsung posting. Tunggu keadaan emosional kita reda baru baca kembali, resapi dan edit kata-kata yang hanya mengumbar nafsu amarah. 

2. Tambahkan Data-data Penunjang. Untuk lebih meyakinkan tulisan yang kita buat, sangat dianjurkan untuk tidak membuat tulisan yang seadanya. Maksudnya, masukkan pula data-data penunjang yang terkait dengan tulisan yang kita buat.

Data penunjang tersebut bisa dengan mudah didapatkan dari 'Mbah' Google. Jadi misalkan kita sedang membuat tulisan tentang internet Indonesia, kita bisa memasukkan jumlah pengguna internet Tanah Air atau data pendukung lainnya.

Selain untuk memperkaya tulisan, hal itu juga bermanfaat bak strategi 'membuang body'. Misalkan, ketika ada yang bertanya darimana data-data yang tertera, kita bisa beralasan didapat dari sumber lain. Tentunya sumber tersebut harus memiliki asal usul yang jelas dan terpercaya.

3. Tak Menyebut Merk. Sementara jika kita ingin menyerang seseorang atau pihak-pihak tertentu di internet, sebaiknya tak langsung 'menyebut merk'  alias nama pihak yang kita incar.

Hal ini bisa dibilang sekadar untuk mencari aman. Misalnya, hanya disebutkan pria ini berkepala plontos, berbadan tegap, dan menjadi anggota dewan dari partai X. Tentu dengan ciri-ciri tersebut, khalayak sudah tahu siapa yang kita tuju.

4. Biarkan Fakta Berbicara. Usahakan bahwa kejadian atau protes yang kita tulis merupakan hal yang kita benar- benar rasakan. Pasalnya, itu merupakan fakta kejadian. Lebih bagus lagi kalau disertakan barang bukti, bisa berupa foto atau yang lainnya.

Barang bukti atau foto ditambah dengan tulisan merupakan kombinasi sempurna untuk menyuarakan protes atau pendapat Anda di dunia maya.

berharganya seorang papa


Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang sedang bekerja diperantauan, yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri, yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya.....

Akan sering merasa kangen sekali dengan Mamanya.

Lalu bagaimana dengan Papa?

Mungkin karena Mama lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari,

tapi tahukah kamu, jika ternyata Papa-lah yang mengingatkan Mama untuk menelponmu?

Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Mama-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng,

tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Papa bekerja dan dengan wajah lelah Papa selalu menanyakan pada Mama tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?

Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil......

Papa biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda.

Dan setelah Papa mengganggapmu bisa, Papa akan melepaskan roda bantu di sepedamu...

Kemudian Mama bilang : "Jangan dulu Papa, jangan dilepas dulu roda bantunya" ,

Mama takut putri manisnya terjatuh lalu terluka....

Tapi sadarkah kamu?

Bahwa Papa dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA.

Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Mama menatapmu iba.

Tetapi Papa akan mengatakan dengan tegas : "Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang"

Tahukah kamu, Papa melakukan itu karena Papa tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?

Saat kamu sakit pilek, Papa yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata :

"Sudah di bilang! kamu jangan minum air dingin!".

Berbeda dengan Mama yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut.

Ketahuilah, saat itu Papa benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.

Ketika kamu sudah beranjak remaja....

Kamu mulai menuntut pada Papa untuk dapat izin keluar malam, dan Papa bersikap tegas dan mengatakan: "Tidak boleh!".

Tahukah kamu, bahwa Papa melakukan itu untuk menjagamu?

Karena bagi Papa, kamu adalah sesuatu yang sangat - sangat luar biasa berharga..

Setelah itu kamu marah pada Papa, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu...

Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Mama....

Tahukah kamu, bahwa saat itu Papa memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya,

Bahwa Papa sangat ingin mengikuti keinginanmu, Tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu?

Ketika saat seorang cowok mulai sering menelponmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu, Papa akan memasang wajah paling cool sedunia.... :')

Papa sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua di ruang tamu..

Sadarkah kamu, kalau hati Papa merasa cemburu?

Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan Papa melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.

Maka yang dilakukan Papa adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir...

Dan setelah perasaan khawatir itu berlarut - larut...

Ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam hati Papa akan mengeras dan Papa memarahimu.. .

Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti Papa akan segera datang?

"Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan Papa"

Setelah lulus SMA, Papa akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Dokter atau Insinyur.

Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Papa itu semata - mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti...

Tapi toh Papa tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan Papa

Ketika kamu menjadi gadis dewasa....

Dan kamu harus pergi kuliah dikota lain...

Papa harus melepasmu di bandara.

Tahukah kamu bahwa badan Papa terasa kaku untuk memelukmu?

Papa hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini - itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati. .

Padahal Papa ingin sekali menangis seperti Mama dan memelukmu erat-erat.

Yang Papa lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata "Jaga dirimu baik-baik ya sayang".

Papa melakukan itu semua agar kamu KUAT...kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.

Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Papa.

Papa pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain.

Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Papa tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan...

Kata-kata yang keluar dari mulut Papa adalah : "Tidak.... Tidak bisa!"

Padahal dalam batin Papa, Ia sangat ingin mengatakan "Iya sayang, nanti Papa belikan untukmu".

Tahukah kamu bahwa pada saat itu Papa merasa gagal membuat anaknya tersenyum?

Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana.

Papa adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu.

Papa akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat "putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang"

Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada Papa untuk mengambilmu darinya.

Papa akan sangat berhati-hati memberikan izin..

Karena Papa tahu.....

Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.

Dan akhirnya....

Saat Papa melihatmu duduk di Panggung Pelaminan bersama seseorang Lelaki yang di anggapnya pantas menggantikannya, Papa pun tersenyum bahagia....

Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Papa pergi kebelakang panggung sebentar, dan menangis?

Papa menangis karena papa sangat berbahagia, kemudian Papa berdoa....

Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Papa berkata: "Ya Allah tugasku telah selesai dengan baik....

Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita yang cantik....

Bahagiakanlah ia bersama suaminya..."

Setelah itu Papa hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk...

Dengan rambut yang telah dan semakin memutih....

Dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya....

Papa telah menyelesaikan tugasnya....

Papa, Ayah, Bapak, atau Abah kita...

Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat...

Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis...

Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu. .

Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa "KAMU BISA" dalam segala hal.